TANGERANGRAYA.NET – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berupaya mengurangi bau sampah yang dikeluhkan oleh masyarakat karena disebabkan oleh longsornya tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang.
Kepala Bidang (Kabid) Persampahan DLH Kota Tangsel, Wismansyah mengungkapkan, dalam upaya mengurangi bau sampah, pihaknya rutin melakukan penyemprotan cairan.
“Jadi sebenarnya begini, berbicara tentang bau sampah atau persoalan lain, kami saat ini sedang berupaya untuk mengurangi (baunya), beberapa hari ini dengan intensif kami melakukan beberapa penyemprotan,” ungkap Wismansyah ketika dikonfirmasi, Kamis, (4/6/2020).
“Penyemprotan dilakukan sebanyak 4 kali dalam sehari. Pagi-pagi sebelum melakukan pengerjaan sekitar jam 08.00 dilakukan penyemprotan terlebih dahulu, kemudian jam 17.00 sore kembali dilakukan penyemprotan, dilanjut jam 20.00 malam dan terakhir jam 23.00 malam,” lanjutnya.
Nah ini dalam rangka upaya mengurangi bau yang disebabkan oleh sampah, mungkin baunya akan naik lagi, namun kami berupaya untuk menguranginya.
Wisman mengatakan, dalam melakukan penyemprotan, pihaknya dibantu oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan relawan dari Banten.
“Kami dibantu oleh relawan dari Banten untuk melakukan penyemprotan, hal itu dilakukan dalam rangka untuk mempercepat pembusukan sampah yang ada di TPA,” katanya.
“Saat ini kami bersama pihak ketiga selaku kontraktor di TPA sedang memperbaiki, menata kembali landfill yang ada di TPA dengan melakukan terasering di landfill yang sudah eksisting, mudah-mudahan ini berjalan sesuai rencana dan akan selesai dalam 10 hari kedepan,” tambahnya.
Karena mendapat banyak keluhan dari masyarakat soal bau sampah, Wisman pun mengutarakan permohonan maaf. Dikatakan Wisman bau sampah tidak bisa dihilangkan, namun pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin menguranginya.
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, karena beberapa hal yang terjadi, kami tidak bisa menghilangkan bau, namun kami berupaya semaksimal mungkin untuk menguranginya,” tuturnya.
Mengenai kualitas air sungai cisadane, menurut Wisman, Saat ini DLH Kota Tangsel secara rutin mengambil sampel air untuk diteliti dalam laboratorium.
“Karena kami punya laboratorium, kami juga mengambil sampel air secara rutin selama 2 hari sekali, untuk diteliti. Hal itu dilakukan untuk melakukan perbandingan kualitas air, misalnya dengan PDAM,” tandasnya. (ADV)