TANGERANGRAYA.NET, Tangerang Selatan – Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Kota Tangerang Selatan yang sempat menelan biaya Rp 45 Miliar untuk dijadikan tempat isolasi terpusat Covid-19, akan dikembangkan menjadi wisata tanaman buah keliling menggunakan mobil seperti wisata tanaman buah Mekar Sari, Bogor.
Dalam kesempatannya saat menghadiri tasyukura kantor baru Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menyampaikan, pihaknya mewacanakan kembali KPT sebagai agro wisata (wisata pertanian) dan edukasi wisata bagi masyarakat.
“Jadi lahan ini seluruhnya 10 hektare. Hampir enam hektare kita gunakan sebagai tandon air, dan empat hektare nya kami bentuk KPT. Karena covid saja, ini kemarin digunakan sebagai tempat isolasi terpusat. Setelah ini kita kembalikan fungsinya sebagai agro wisata,” kata Benyamin, saat ditemui di lokasi Tandon Ciater Serpong, Kawasan Pertanian Terpadu, Jumat, (23/12/2022).
Benyamin menjelaskan, pihaknya telah mempunyai master plan dari pembangunan KPT, oleh sebab itu wacana menjadikan KPT sebagai agro wisata tinggal meneruskan saja.
“Dalam KPT itu nanti lengkap, selain wisata, ada edukasi wisata, edukasi peternakan, edukasi pertanian, edukasi perikanan.
“Tandonnya nanti kita kasih air mancur, kalau malam bagus sekali. Lalu dijadikan pameran tanaman anggrek misalnya, jadi konsepnya nanti kesitu. Nah, selain itu juga bisa memancing hasrat anak muda untuk bertani,” ungkapnya.
Selain dijadikan agro wisata, Benyamin memastikan KPT juga bisa dipakai oleh masyarakat umum untuk segala keperluan.
“Boleh, silahkan. Teman-teman wartawan juga mau mengadakan diskusi publik boleh, silakan,” tutupnya.
Sementara Kepala Plt. Dinas Pariwisata Kota Tangsel Ellen Hutabarat mengatakan untuk permulaan, pihaknya akan mengembangkan wisata tanaman buah, keliling menggunakan mobil seperti wisata tanaman buah Mekar Sari, Bogor.
“Itu wisatanya, kalau edukasinya nanti kita jelaskan masyarakat tentang cara bertani,” ujarnya.
Ellen pun katakan, pihaknya saat ini sedang memikirkan pengolahan lahan untuk dijadikan wisata terlebih dahulu.
“Kami sedang buat paket wisatanya dulu. Semua lahan ini nanti diolah untuk destinasinya. Salah satunya tadi wisata tanaman buah,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya proyek pembangunan Kawasan Pertanian Terpadu tersebut menelan anggaran sebanyak Rp38 miliar dari Rp48 miliar yang dianggarkan oleh Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kota Tangsel dengan rincian Rp20.493.189.435 kepada PT Aza Banar pada tahun 2017 dan sebesar Rp16.833.909.197 terhadap PT Karya Tunas Mandiri Persada.
Lalu, dilakukan pula pencairan anggaran pengawasan pembangunan dan furniture sebesar Rp935.636.615. (STW | RED)