TANGERANGRAYA.NET, TANGSEL – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai kota dagang dan jasa dinilai sangat merasakan dampak ekonomi dalam masa penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Hal itu seperti dikatakan oleh Wakil Ketua Fraksi Gerindra-PAN DPRD Kota Tangsel, Abdul Rahman, dalam keterangan yang diterima Tangerangraya.net, Jumat, (15/5/2020).
Dikatakan Rahman, selama 2 bulan sudah pandemi Covid-19 melanda, Semua sektor dinilai sangat terdampak sehingga mengganggu pergerakan roda ekonomi baik Nasional maupun Lokal.
“Tangerang Selatan sebagai Kota dagang dan Jasa sangat terasa sektor kegiatan usaha semakin melemahkan daya beli pada masyarakat,” kata Rahman.
“Restoran, Hotel, Mall serta usaha layanan jasa banyak yang menutup sementara usahanya sehingga mengakibatkan tersendatnya pemasukan dari pajak daerah,” tambahnya.
Rahman mengungkapkan, dalam kondisi seperti itu, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel segera mencarikan solusi sehingga dunia usaha bisa kembali berjalan dan daya beli masyarakat kembali naik.
“Disinilah peran penting seorang Pemimpin Daerah. Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie sangat diharapkan membuat suatu kebijakan yang bisa menggerakan dunia usaha,” ungkapnya.
“Namun melihat perjalanannya, duet kepemimpinan mereka tentu itu hanyalah sebuah harapan belaka. Hampir 10 Tahun Kota Tangsel di pimpin oleh mereka Kota ini seperti berjalan sendiri “Auto Pilot”,” lanjutnya.
Ia melanjutkan, lambatnya proses pendataan dan pendistribusian bantuan sosial (Bansos) membuktikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel gagal memahami penderitaan masyarakat.
“Airin-Ben hanya bisa larut dalam seremoni pembagian bansos dari pusat tanpa bisa membuat suatu Legacy bagi masyarakat. Pemimpin itu yang di lihat adalah kebijakannya yang pro rakyat bukan pemimpin yang hanya bisa tebar pesona,” tegasnya.
Laporan : Andre P