TANGERANGRAYA.NET, TANGSEL – Warganet dihebohkan dengan unggahan salah satu netizen di akun facebook bernama Novi Rahmadani yang menjual sembako dengan harga murah.
Viralnya sebuah foto tangkapan gambar akun media sosial (medsos) di Facebook Novi yang bergambar paket sembako bansos diposting ulang akun Instagram @lambe_turah.
Novi Rahmadani (16), seorang remaja asal Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) viral di media sosial. Lantaran Novi menjual bantuan sosial (bansos) berupa sembako secara online melalui akun Facebooknya.
Tidak sedikit netizen yang merundung Novi lewat komentarnya.
”Ga dikasih minta, dikasih malah dijual,” tulis netizen.
Saat tim Tangerangraya.net mengecek pada akun media sosial Novi, namun foto sembako yang viral tampaknya sudah dihapus. Pada akunnya hanya mendapati ada posting status penjelasan soal sembakonya yang dijual.
Novi menulis berhenti sekolah d kelas 2 SMP karena kondisi ibu yang sakit-sakitan, dan sejak usia 13 tahun sudah mencari nafkah untuk ibunya.
Selama ini, tulisnya, pekerjaan apa pun pernah dia jalani, kadang menjadi pelayan di warung makan, penjaga toko buku. Pernah juga bekerja di laundry, mengasuh anak dan juga asisten rumah tangga (ART).
“Ayah saya pergi tanpa tanggung jawab dan sudah tidak menafkahi saya sejak usia saya empat tahun,” tulis Novi.
Novi mengaku tidak memiliki data lengkap, karena ayahnya nikah siri dengan ibunya. Maka dia tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Novi mengatakan, bansos sembako yang diterimanya bukan dari bantuan pemerintah, melainkan warga kompleks sekitar rumahnya, dan dia tidak pernah meminta bansos.
“Dapat bantuan pun bukan dari pemerintah melainkan dari orang komplek yang tahu akan kondisi saya dan ibu saya,” tulis Novi.
Alasan dirinya menjual sembako dengan harga murah, karena dirinya merantau dan tidak akan habis dikonsumsi sendiri.
Sembako tersebut dijual untuk mengirim uang ke kampung, sehingga bisa sedikit membantu kebutuhan ibunya.
Dia menjual paket sembako yang hasil sumbangan tersebut ke grup di Facebook ‘Jualbeli Hp daerah BSD, Serpong, Muncul’.
Novi memberi tiga pilihan paket dagangannya. Mulai dari harga Rp 40 ribu yang berisi minyak sayur, gula pasir dan beras. Rp 45 ribu untuk paket berisi beras 5 kilogram dan 5 bungkus mie instan, dan Rp 50 ribu untuk sekilo telur ayam negeri, beras dan mie instan.
Novi mengatakan, bansos sembako yang diterimanya bukan dari bantuan pemerintah, melainkan warga kompleks sekitar rumahnya.
Ia mendapat dua paket sembako dan merasa terlalu banyak, karena hanya tinggal seorang diri.
Dengan menjual bantuannya dengan harga murah, Novi juga berharap bisa sedikit membantu orang yang membutuhkan sembako murah tersebut.
Ia pun meminta maaf atas polemik yang sempat muncul akibat aksinya menjual bantuan yang ini.
“Atas postingan yang tidak tercantum alasan kebutuhan saya, dan membuat kalian marah.. Saya Novi Rahmadani membuat klarifikasi ini dan memohon maaf sebesar-besarnya,” jelas Novi.