Kota Tangerang Selatan

PPKM Mikro Lebih Tepat Atasi Lonjakan Covid-19, Gotong Royong Masyarakat Perkuat Ketahanan Lingkungan

23

TANGERANGRAYA.NET, Tangsel – Melonjaknya kasus penularan Covid-19 beberapa minggu ini membuat sejumlah daerah di Jabodetabek menerapkan micro lockdown. Kebijakan micro lockdown sangat berbeda dengan lockdown biasa, micro lockdown merupakan pembatasan kegiatan yang diterapkan di level kampung, desa, RW, dan RT.

Kordinator Generasi Muda Cegah Tangkal Covid-19 (GM Cekal Covid-19), Irfan Kurniawan menilai, penerapan lockdown secara mikro atau PPKM mikro dinilai sudah cukup tepat dan punya harapan besar bisa meredam lonjakan kasus. Lockdown secara luas dia nilai akan berpengaruh pada sektor ekonomi.

Menurut Irfan sapaan akrabnya, kebijakan PPKM mikro akan memudahkan untuk melakukan testing dan tracing.

“Tentu apabila ada proses testing tracing itu lebih mudah dilakukan, lebih cepat dilakukan apabila di level sekala komunitas sehingga membantu agar pemetaan dan indentifikasi terhadap pasien Covid-19 lebih mudah, cepat, tepat dilakukan,” jelas Irfan.

“Jadi jangan kita misalnya mengejar tikus, rumahnya dibakar. Ya kejar tikusnya, jangan rumahnya dirusak,” sambungnya.

Irfan yang juga merupakan kader Organisasi Kepemudaan Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB) menyebut, PPKM Mikro yang diterapkan saat ini lebih baik jika dibandingkan dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan PPKM. PSBB telah dilaksanakan sejak 10 April 2020 hingga 10 Januari 2021 di hampir kurang lebih 20 wilayah Indonesia.

Sementara PPKM diterapkan sejak 11 Januari hingga 25 Januari 2021, walau ada beberapa wilayah yang terus menerus memperpanjang masa PPKM. Namun, PSBB dan PPKM tidak cukup efektif menekan kasus Covid-19.

Menurut Irfan, kebijakan PSBB dan PPKM tidak efektif menekan penularan Covid-19 karena masyarakat. Masyarakat, kata dia, tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.

“Apalagi sekarang sudah ada vaksinasi jadi bisa lebih cepat. Di sini panglima perangnya kesehatan bukan ekonomi, jadi penanganan covid yang utama, maka ekonomi recovery akan berjalan lebih cepat,” ujar Irfan.

Irfan menjelaskan bahwa PPKM Mikro sebenarnya mendukung terciptanya ketahanan lingkungan.

Menurut Irfan, PPKM mikro membutuhkan kerjasama dari pemimpin wilayah yang mampu memimpin jalannya aturan dan imbauan tersebut, seperti halnya ketua Rukun Tetangga (RT) dan ketua Rukun Warga (RW).

“Melalui langkah-langkah preventif mulai dari penyebarluasan informasi terkait COVID-19, edukasi pencegahan, melakukan cek fakta dan informasi untuk menghindari hoax. Selain itu, RT dan RW juga perlu melakukan identifikasi dan pendataan atas kelompok masyarakat yang rentan tertular COVID-19” jelas Irfan.

Irfan juga mengklaim PPKM mikro ini juga dapat menumbuhkan semangat gotong royong masyarakat untuk menjaga dan memperkuat ketahanan lingkungan.

Untuk diketahui kasus Covid-19  secara nasional kembali memecahkan rekor dengan 21.342 kasus pada Minggu, (27/6/2021). Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 2.115.304. (BJS/RED)

Exit mobile version