TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

Pedagang di Pasar Tradisional ‘Dipaksa’ Rugi, Kebijakan Pusat Habiskan Stok Lama

3
×

Pedagang di Pasar Tradisional ‘Dipaksa’ Rugi, Kebijakan Pusat Habiskan Stok Lama

Sebarkan artikel ini

TANGERANGRAYA.NET, Tangsel – Kepala Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Heru Agus Santoso, mengatakan penyaluran minyak goreng subsidi langsung kepada produsen.

Mantan Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Tangsel itu mengatakan penyaluran minyak goreng subsidi tersebut di salurkan pemerintah pusat melalui produsen.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

“Proses penyaluran minyak goreng subsidi dari pusat langsung ke produsen, sehingga kami hanya menerima di tingkat penjual toko modern atau penjual akhir yang harganya Rp.14.000 perliter,” katanya kepada wartawan, Jumat (21/1/2022).

Dalam pengamatan Tangerangraya.net di lapangan, harga minyak goreng di toko ritel modern, seperti Alfamart, Indomaret, Superindo, dan Hypermart sudah sebesar Rp 14.000 per liter.

Harga minyak goreng Rp 14.000 itu untuk kemasan sederhana dan premium. Setiap merek minyak goreng sawit kemasan sudah dijual dengan harga Rp 14.000.

Tidak hanya kemasan sederhana dengan ukuran 1-2 liter, untuk minyak goreng kemasan jerigen dengan ukuran 5 liter juga sudah mengalami perubahan harga, menjadi Rp 70.000 untuk berbagai merek.

Namun, toko ritel modern membatasi pembelian minyak goreng dengan harga Rp 14.000 tersebut. Setiap konsumen hanya boleh membeli minyak goreng maksimal dua kemasan per dua liter.

Heru juga menjelaskan mengapa baru supermarket saja yang baru turun harganya, sementara pasar tradisional belum.

“Yang penting tugas kita memastikan harga di pasar Rp14.000 dan kuota nya berapa itu menjadi kebijakan pemerintah pusat dengan pihak produsen dan distributor,” ujarnya.

“Kalau supermarket manejemennya terhubung ke pusat sehingga langsung menyesuaikan harganya, untuk yang di pasar tradisional, pedagang sudah mempunyai persediaan terlebih dahulu,” jelasnya.

“Sehingga dengan adanya minyak subsidi ini, mereka (pedagang) di berikan waktu untuk menghabiskan persediaan itu selama seminggu,” tambahnya.

Heru juga menerangkan, dalam hal ini Disperindag bertugas untuk melakukan pembinaan kepada pengelola pasar supaya, mereka bisa mengingatkan kepada pedagang pasar.

“Tugas kami adalah melakukan pembinaan kepada pengelola pasar, supaya mereka segera mengingatkan kepada pedagang pasar atas waktu yang di berikan,” pungkasnya.

Kebijakan pemerintah soal minyak goreng satu harga yaitu Rp14.000 per liter membawa kabar bahagia bagi masyarakat.

Namun ini nampaknya membuat pedagang terkejut. Bukan tanpa sebab, banyak pedagang yang baru saja keluar modal beli stok minyak goreng dengan harga mahal.

Diberitakan sebelumnya penetapan harga minyak goreng tidak berlaku di pasar tradisional Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Saat ini harga minyak goreng masih di angka Rp.22.000 untuk satu liternya.

Salah seorang pedagang bernama Arief (24) menjelaskan harga minyak goreng yang tidak kunjung turun, karena tidak adanya sosialisasi dari pemerintah daerah atau dinas-dinas terkait.

“Dinas-dinas terkait belum sosialisasi kepada kami, saat ini para pedagang berpatokan dengan harga Rp.22.000 untuk satu liternya,” katanya kepada Wartawan, Kamis, (20/1/2022). (BJS/RED)