Tangerang Selatan – Dalam debat kedua Pilkada Tangsel, (21/11/24), Calon Wali Kota Tangsel, Ruhamaben, menyatakan bahwa setiap agenda pembangunan harus memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat, dengan salah satu indikatornya adalah meningkatnya kesejahteraan warga di sekitar proyek-proyek strategis nasional.
Ia menekankan pentingnya peran swasta dalam pembangunan di Tangsel, namun mengingatkan agar kepentingan pengembang dan pengusaha tidak mengorbankan kesejahteraan masyarakat.
“Keterlibatan swasta dalam agenda-agenda pembangunan di Tangsel sangat penting untuk kita libatkan dalam project-project pembangunan, karena kepentingan-kepentingan pengembang kepentingan pengusaha ini harus benar-benar kita perhatikan, namun jangan sampai meninggalkan kesejahteraan warganya,” kata Ruhamaben.
Ruhamaben juga sepakat bahwa Pemkot Tangsel harus memaksimalkan kontribusi CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan yang terlibat dalam proyek strategis nasional.
Namun, ia menekankan bahwa Pemkot Tangsel tidak hanya bergantung pada bantuan CSR, tetapi juga harus lebih memanfaatkan potensi zakat untuk membantu warga yang kurang mampu.
“Kita akan dorong disalurkannya zakat untuk terus membantu warga kita yang termarjinalkan untuk diangkat kesejahteraannya dibantu ditingkatkan kesejahteraannya melalui pemaksimalan zakat,” ucapnya.
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Tangsel, Shinta Wahyuni Chairuddin, menambahkan bahwa jika terpilih, ia berencana untuk menghilangkan perbedaan antara “Tangsel A” dan “Tangsel B,” yang mencerminkan kesenjangan sosial antara warga yang tinggal di perumahan elit dan mereka yang tinggal di daerah kumuh.
Shinta menegaskan bahwa kepemimpinannya akan fokus pada pemberdayaan wilayah yang kurang berkembang tanpa merugikan yang sudah maju.
Laporan: STW