TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

Ogah Jadi Penonton, Ketua FPTS Ingin Para Pengusaha Tangsel Berkontribusi Dalam Pembangunan Kota

15
×

Ogah Jadi Penonton, Ketua FPTS Ingin Para Pengusaha Tangsel Berkontribusi Dalam Pembangunan Kota

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Ketua FPTS (Forum Pengusaha Tangerang Selatan) Hence Benyamin menginginkan para pengusaha lokal Kota Tangsel dapat berkontribusi dalam pembangunan Kota dan tidak sekedar menjadi penonton.

Hence mengatakan kami sebagai pengusaha kota tangsel ingin bisa berkontribusi dalam pembangunan untuk kota tangsel, khususnya bermitra dengan pemerintah kota tangsel, juga dapat menikmati hasil pembangunan dari pengusaha lokal yang sudah dibangun di kota tangsel.

“Jadi ada kebanggaan tersendiri dari pengusaha lokal dapat membangun kota ini. Semoga pemerintah kota segera menangkap keberadaan forum ini,” ujarnya kepada Tangerangraya.net, Senin, (16/1/2023).

Sehingga kata Hence, kita dapat bersinergi dengan pemerintah kota terkait pembangunan di kota tangsel. Tujuan saya itu ajah.

“Saya ingin jangan sampe pengusaha dari luar justru yang membangun kota kita, sementara pengusaha-pengusaha lokal yang sebetulnya mampu hanya jadi penonton, karna masih ada ruang,” terang Hence.

“Sebab didalam pembangunan itu, selama kita menjalankan profesionalisme yaitu mekanisme yang dibuat oleh pemerintah masih ada ruang bersaing dengan pengusaha2 dari luar kota tangsel,” papar Hence.

Saat disinggung apakah dari pembentukan Forum Pengusaha Tangsel (FPTS) tersebut para pengusaha diberikan janji manis, Hence tegaskan sama sekali tidak ada.

“Karna saya sendiri untuk mendapatkan suatu pekerjaan akan melakukan proses-proses tender profesional. Menjadi contoh untuk yang lainnya,” tuturnya.

Hence mengutarakan yang pasti kalo memang tugas saya sebagai ketua bukan janji ya tapi saya berkewajiban, mengangkat dan memberi kenyamanan, kesejahteraan, lebih kepada pengusaha-pengusaha yang ada dibawa forum ini itu tugas utama saya.

“Jadi saya tidak menjanjikan tapi saya memberikan pengertian, pemahaman kepada mereka untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme. Seumpamanya begini kalo lu engga meningkatkan profesionalisme, ya lu disitu-situ ajah staknan disitu ajah. Jangan pengen kemampuan anda di level dua anda ingin kegiatan di level sepuluh ya kan gak mungkin,” tandasnya. (STW| RED)