TANGERANGRAYA.NET – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Deden Deni, menyebut perkembangan UMKM di masa pandemi COVID-19 semakin bertambah.
Deden menyebut, di awal pandemi Covid-19, UMKM tidak bisa beraktivitas karena adanya kebijakan Pembatasan sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyulitkan UMKM untuk berjalan.
“Di awal pandemi ini, orang ga bisa jualan, tidak ada konsumen, daya beli juga turun dan pembatasan aktivitas, di awal PSBB membuat aktivitas warga dibatasi, tentu juga menyulitkan UMKM untuk jualan,” ujarnya.
Deden mengungkapkan, di awal masa pandemi 70 persen pelaku UMKM tidak dapat beraktivitas. Tetapi, lanjut Deden, seiring waktu pelaku UMKM dapat beradaptasi dimasa pandemi ini.
“Yang kurang lebih di awal 70% pelaku UMKM yang tidak bisa beraktivitas berjualan tapi seiring waktu temen temen UMKM Juga dapat beradaptasi juga, dengan pola berjualan digital marketing, kemudian menemukan juga produk-produk yang dibutuhkan konsumen di masa pandemi,” katanya.
Kendati demikian, Deden menyebut bahwa jumlah UMKM di kota Tangsel selama masa pandemi terus bertambah.
“Justru dimasa pandemi ini jumlah UMKM ini malah bertambah, mungkin dari dulu dampak PHK dari perusahaan, beralih menjadi UMKM, cuman emang yang paling banyak rata rata, UMKM – UMKM yang bergerak di masa pandemi di bidang kuliner dimasa pandemi ini,” tandasnya. (BJS/RED)