TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

Mahasiswa Gelar Prototype Program Makan Siang, Pemkot Tangsel: Cikal Bakal Barometer Menyusun Kebijakan

118
×

Mahasiswa Gelar Prototype Program Makan Siang, Pemkot Tangsel: Cikal Bakal Barometer Menyusun Kebijakan

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang diwakilkan oleh Asisten Daerah dan para perwakilan menyambut baik kegiatan dialog terbuka Mahasiswa Tridharma Perguruan Tinggi Mengabdi (TPT-M) mengenai prototype program makan siang, minum susu.

Agenda tersebut merupakan hasil
prototype dari gabungan mahasiswa TPT-M II menjalankan Program Makan Siang dan Minum Susu (PMSMS) di MI Asy-Syifa, Pamulang Timur, Tangerang Selatan.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

Gabungan Mahasiswa itu terdiri dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Pamulang, Universitas Pembangunan Nasional, dan Atma Jaya menggelar dialog terbuka bertema “Efektivitas Program Makan Siang Minum Susu Terhadap Perkembangan Sumber Daya Manusia.”

Dialog terbuka tersebut diselenggarakan di kantor Kemenag Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu, 22 Mei 2024, Dengan metode penyampaian materi diskusi dan sesi tanya jawab.

Asisten Daerah (Asda) II Heru Agus Santosonyang mewakili Walikota Tangsel juga hadir dan memberikan apresiasi atas hasil prototype tersebut.

Heru juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, karena ada agenda lain. Namun, beliau menitipkan salam untuk acara tersebut.

“Assalamualaikum wr wb, pada kesempatan baik ini saya mengapresiasi dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada mahasiswa TPT-M II, yang telah menyelenggarakan acara ini sebagai buah pikir yang harus kita dukung bagi peningkatan perkembangan sumber daya manusia terutama bagi anak-anak kita yang merupakan generasi penerus bangsa,” jelas Heru, dalam sambutannya.

Heru menjelaskan program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan asupan gizi yang seimbang, tetapi juga memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

“Karena gizi yang baik adalah pondasi bagi kesehatan fisik dan mental yang kuat yang pada gilirannya akan berdampak pada kemampuan belajar dan prestasi anak-anak di sekolah,” terang Heru.

Heru menyampaikan semangat kebangkitan nasional yang dipelopori oleh Budi Utomo pada tahun 1908 menjadi tonggak awal kesadaran bangsa Indonesia, dan saat ini semangat itu harus kita lanjutkan dengan membangun kualitas sumber daya manusia yang unggul, sehat, dan berdaya saing.

“Maka dari itu Pemerintah Kota Tangsel sangat mendukung program ini dan berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai inisiatif. Dan program ini akan berhasil apabila ada dukungan dari seluruh pihak,” pungkas Heru.

Senada Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Muhlis, mengungkapkan bahwa prototype yang dijalankan TPT-M II terkait PMSMS merupakan implementasi yang cemerlang.

“Ini adalah kegiatan yang sangat baik, karena PMSMS ini merupakan salah satu janji Presiden terpilih yang ini sudah pasti menjadi salah satu solusi perihal masalah gizi dan ketersediaan pangan untuk anak-anak Indonesia,” ungkap Muhlis.

Muhlis sangat bangga kepada mahasiswa karena sudah menginisiasi untuk membuat gerakan PMSMS dan acara dialog terbuka setidaknya itu menjadi sebuah gambaran secara data dan proses-proses untuk menjalankan PMSMS bagi Pemerintah.

Ia pun sangat mengapresiasi mahasiswa dari 4 kampus, yakni Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Pembangunan Nasional, Atma Jaya, dan Universitas Pamulang sebagai inisiator.

Muhlis sendiri sangat senang jika mahasiswa sebagai inisiator karena barometer dari pemerintah untuk membuat peraturan dan kebijakan adalah dari pergerakan dan kajian dari mahasiswa.

Kemudian, Muhlis akui prototype tersebut sangat berguna untuk pemerintah ketika ingin mulai merealisasikan PMSMS. Pemerintah jadi punya gambaran melalui data dan proses-proses yang dipresentasikan oleh TPT-M II.

“Karena prototype ini sangat berguna untuk pemerintahan menjalankan program tersebut, untuk kita lebih antisipatif mengenai data, simulasi di sekolah, siapa tau 2025 ini sudah siap untuk dijalankan. Karena saya dapat dari info beberapa sekolah bahwa pihak dari Babinsa itu sudah menginventarisir data siswa, setidaknya sudah ada gambaran terhadap berjalannya program ini,” jelasnya.

“Sekali lagi saya berterima kasih kepada mahasiswa yang sudah melakukan prototype dan menyelenggarakan acara dialog terbuka ini karena ini sebagai pemantik untuk pemerintah ketika nanti program berjalan,” tandas Muhlis.

Laporan: STW