Banten – Pj Gubernur Banten Al Muktabar, menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Banten tahun anggaran 2023, pada rapat paripurna DPRD Provinsi Banten, Kamis (28/3/2024).
Dalam laporannya, Al mengklaim jika capaian makro sepanjang tahun 2023 tercapai dengan baik.
Al mengungkapkan, ada empat prioritas pembangunan yang ia lakukan sepanjang tahun 2023, yang meliputi peningkatkan pemerataan pembangunan dan kualitas pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, ketahanan bencana dan perubahan iklim dan terakhir meningkatkan kualitas reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
Secara umum capaian pembangunan pada sektor indikator makro ekonomi sudah tercapai dengan baik.
Hal itu penting diperhatikan, karena berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Provinsi Banten.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita sebesar 75,77 atau tumbuh sebesar 0,69 poin dari tahun sebelumya yang tercapai sebesar 75,25 poin atau tertinggi keenam secara nasional,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui bersama, faktor pembentuk IPM itu terdiri atas dimensi umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak atau pengeluaran per kapita setiap tahun. untuk menjaga pertumbuhan IPM dengan cakupan yang sangat luas tersebut, memposisikan provinsi banten untuk senantiasa menjaga sinergitas dan sinkronisasi pembangunan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
“Peningkatan ipm banten tahun 2023 terjadi pada tiga komponen, umur harapan hidup (UHH) 74,77 tahun, Harapan Lama Sekolah (HLS) 13,09 tahun, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 9,15 tahun dan Pengeluaran Per Kapita (PKP) per tahun sebesar Rp12,601 juta,” ucapnya.
Kemudian dalam sektor perekonomian, Provinsi Banten secara year on year (yoy) tahun 2023 tumbuh sebesar 4,81 persen. Pertumbuhan ini merupakan keberlanjutan perbaikan ekonomi pasca Pandemi Covid-19 yang pada tahun 2021 tumbuh sebesar 4,49 persen dan tahun 2022 sebesar 5,03 persen.
“Penyediaan infrastruktur pendukung konektivitas, kemudahan perizinan dan pemerataan investasi, serta reformasi birokrasi berdampak menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten,” jelasnya.
Selanjutnya, realisasi investasi meningkat secara signifikan, yang pada tahun 2022 tercapai sebesar Rp80,2 triliun menjadi Rp 03,9 triliun pada tahun 2023 atau tumbuh sebesar 29,5 persen. DENGAN kondisi ini, pemerintah provinsi banten optimis bahwa ekonomi Banten akan terus meningkat dan tumbuh positif.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2023 tercapai sebesar 7,52 persen, turun sebesar 0,57 persen bila dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 8,09 persen. Upaya strategis yang dilakukan untuk menurunkan pengangguran antara lain melalui desain pendidikan vokasi dan penambahan SMK, program pelatihan ketenagakerjaan dan perluasan pasar kerja, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Pengendalian tingkat kemiskinan Provinsi Banten secara berangsur-angsur mengalami penurunan. jumlah penduduk miskin pada maret 2023 sebanyak 826,13 ribu orang, menurun sebanyak 3.530 orang bila dibandingkan dengan periode september tahun 2022. sehingga tingkat kemiskinan Provinsi Banten saat menjadi sebesar 6,17 persen, capaian tersebut berada di bawah capaian nasional yang sebesar 9,36 persen,” jelasnya.
Laporan: Bagus