Tangerang Selatan – Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Julham Firdaus menyatakan menurunnya rapor kinerja anggota DPRD Tangsel sebanyak 6 persen, jangan sampai jadi sekedar tumpukan buku di masing-masing fraksi.
Julham menyampaikan kinerja Anggota DPRD Tangsel dari bulan April ke Juni mengalami penurunan 6 persen. Secara global ya, sebelumnya (Januari-Maret) itu 83 persen, sekarang 76 sekian kalau nggak salah,” ujar Julham, saat diwawancara, ditulis Selasa, (12/9/2023).
Julham mengatakan, absennya para anggota DPRD tersebut, akibat adanya panggilan partai, bimbingan teknis, bahkan bertemu dengan kontituen di masing-masing daerah pemilihannya.
Meski begitu, pihaknya tetap meminta kepada para pimpinan fraksi, agar memberikan teguran dan alasan yang jelas, apabila ditemui adanya anggota yang absen dari tugas serta fungsinya sebagai legislator.
“Karena memaklumi zaman politik, ada panggilan partai, ada bimtek partai, ada yang sakit, tapi kalau tidak terlaporkan, tetap judul di BK adalah nol. Ada (absen tidak menyertakan laporan),” terangnya.
“Maka dari itu, kami kan sering meneriaki, ini ranahnya fraksi, rapor fraksi, tolong yang nggak masuk, yang gak hadir, yang telat, lapor kepada Staff BK untuk menjadi data lampiran atau data dokumen dan keterangan,” tambahnya.
Ia menerangkan, menurunnya kinerja anggota DPRD Kota Tangsel menjadi evaluasi.
BK akan terus melakukan monitoring terhadap tugas dan fungsinya, di lembaga DPRD.
“Sesuai dengan amanah dan tata tertib DPRD tentang kode etik, sesuai sumpah janjinya, ini kan perlu kami kawal untuk menjadi kinerja yang objektif, kinerja yang baik ya, karena dampaknya buat masyarakat Tangsel,” ujar Julham.
“Tentunya kami di Badan Kehormatan sangat mendukung semua Anggota DPRD untuk melakukan hal-hal, tugas dan fungsi itu,” lanjutnya.
Julham berharap, evaluasi yang diberikan oleh Badan Kehormatan DPRD itu menjadi, penyemangat dan motivasi bagi para legislator, untuk terus memperbaiki kinerjanya.
“Kembali kepada nanti masing-masing fraksi yang mengutus anggota-anggotanya di Alat Kelengkapan Dewan (AKD), dan komisi itu bisa benar-benar diberikan teguran agar semangatnya baik ya,” tegas Julham.
“Jadi jangan sampai rapor BK ini cuman jadi tumpukan buku di masing-masing, fraksi. Tapi menjadi evaluasi, agar kelemahan-kelemahan nggota DPRD di masing-masing itu bisa meningkat ke depan,” tandasnya.
Laporan: STW