Tangerangraya.net, Tangsel – Sebuah postingan salah satu pengguna Facebook di grup dengan nama ‘Seputar Tangsel’ menjadi perbincangan.
Seseorang dengan nama akun Facebook Djafar Suherman Shidig memposting bagaimana kekecewaan terhadap birokasi dan prosedur yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan yang Ia alami
Dalam postingan tersebut, di ceritakan bahwa ibu dari pemilik akun tersebut sudah berada di ruang rawat Rumah Sakit Fatmawati dan di jadwalkan untuk di lakukan operasi hari ini.
Sebelum di lakukan operasi, Pihak Rumah Sakit Fatmawati Meminta untuk memperbaharui surat rujukan karena surat rujukan tersebut sudah berakhir pada 20 Oktober 2020 kemarin, sedangkan operasi di lakukan pada hari ini Rabu, (21/10/2020).
“Tadi pagi saya langsung berangkat ke RSUD Tangsel untuk memperbarui surat rujukan, tapi sayang nya saat mau ambil nomer antrian, saya di tolak sama petugas, alasannya pasien harus ikut, saya sempat jelasin kalau pasien saat ini sudah ada di ruang rawat RS Fatmawati, dan menunggu operasi, tapi kelengkapannya administrasi yaitu surat rujukan harus di perbarui bila ingin biaya di cover BPJS” ungkapnya dalam posting tersebut.
Dilihat Tangerangraya.net, postingan tersebut sudah di komentari sebanyak 119 kali dan 18 kali di bagikan, banyak netizen yang berkomentar menanggapi postingan tersebut.
“ya memang begitu tangsel prosedurnya, saya pun sudah mengalami 2 tahun yg lalu, sama persis kasusnya, tapi Alhamdulillah ada pihak BPJS yang bertugas di RS Fatmawati memberikan solusi yg sama, semoga tidak ada lagi kasus serupa, tolong pihak-pihak terkait tangsel membenahi prosedur ini” tulis akun dafok suker
“Seharusnya dari pihak rsud bisa memberikan solusi,ini kan dalam keadaan darurat/urgent, jangan terlalu terpaku pada suatu aturan, buktinya saja pihak RS fatmawati bisa mencarikan solusi, Kalau mau berpegang pada prosedur, tentu pihak RS fatmawati pasti juga akan menolak. Seharusnya pihak rumah sakit harus mengedepankan aspek kemanusiaan serta keselamatan pasien. Tapi begitulah terkadang birokrasi di republik ini, Seakan mereka tak mempertimbangkan sikon, yang penting harus sesuai prosedural….” tulis akun Rudi Wijaya
Ketika Redaksi Tangerangraya.net mengkonfirmasi postingan tersebut via whatsapp pribadinya, Djafar Suherman Shidig atau biasa di panggil Shidiq menceritakan kecewaanya terhadap pelayanan RSUD Tangsel yang menolak memberikan surat rujukan tersebut.
Shidiq mengatakan beliau sudah menjelaskan kepada petugas loket pendaftaran dan informasi di RSUD Tangerang Selatan bahwa orang tuanya sudah di ruang rawat dan akan segera melakukan operasi di Rumah Sakit Fatmawati, dan membutuhkan pembaharuan surat rujukan dari RSUD Tangerang Selatan, akan tetapi penjelasanya di tolak oleh petugas RSUD dengan alasan bahwa pasien harus hadir untuk bisa mendapatkan surat rujukan tersebut, karena itu memang sudah prosedurnya.
“Saya paham kalau petugas RSUD Tangerang Selatan menolak memberikan surat rujukan karena mereka mengikuti prosedur, tapi untuk kasus ibu saya yang mau operasi, ini kan bisa di bilang darurat, tapi mereka tidak punya pengertian sama sekali” ungkapnya
Shidiq mengatakan penolakan pembaharuan surat rujukan itu ia sampaikan kepada pihak Rumah Sakit Fatmawati, Kemudian pihak Rumah Sakit menjelaskan bila pasien mau di operasi dengan di cover BPJS, maka rujukannya harus di perbarui, bila tidak di perbarui maka ada dua pilihan: 1. Pasien tetap di operasi sesuai jadwal, tapi harus bayar tunai, 2. Bila tidak bisa bayar tunai, maka pasien harus ikut prosedur dari awal.
“Saya sempat bingung juga, sebab kondisi memang lagi kritis ekonomi, yang di harapkan yaa cuma bantuan dan jika harus proses dari awal sampai dapet jadwal operasi, itu sudah di jalani kurang lebih 5 bulan. Alhamdullilah ada seorang petugas Rumah Sakit Fatmawai, kalau tidak salah di bagian informasi, yang mau membantu saya agar biaya operasi ibu saya di cover BPJS” ujarnya
Tambahnya, setelah menunggu selama satu jam, administrasi BPJS untuk operasi orang tuanya selesai dan tidak lama kemudia perawat datang membawa orang tua Shidiq untuk operasi dan akan di rawat kurang lebih selama satu minggu.
“Kenapa saya sampai tulis postingan di grup Seputar Tangsel dan grup Tangsel Online? Sebab saya kecewa sama petugas RSUD Tangerang Selatan yang tidak punya toleransi sama sekali, mereka tidak bisa bedakan kondisi darurat dan kondisi biasa. Saya berharap tidak ada pasien lain yang jadi korban prosedur RSUD Tangerang Selatan” Tutupnya
Penulis : BDU / RED