Nasional

Kabareskrim Minta Polisi Tak Agresif Hadapi Pelaku Mural Kritik Pemerintah

3

TANGERANGRAYA.NET   –  Beberapa waktu lalu, publik dibuat geger dengan kabar bahwa polisi mencari siapa pembuat mural “Jokowi 404: Not Found” yang dianggap mematikan kebebasan berpendapat.

Kemudian terkait soal itu aparat kepolisian membuat keputusan tidak akan memproses mural satire dengan gambar mirip Presiden Jokowi dengan tulisan “404: Not Found” yang terdapat di Tangerang, Banten.

Kabarekrim Polri Komjen Agus Andrianto mengaku ada perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak memburu seniman pembuat mural “404 Not Found”.

Komjen Agus Andrianto menyebut mural sebagai karya seni seorang seniman dalam menyalurkan aspirasinya.

Namun, kata dia, hendaknya karya seni dalam menyalurkan aspirasi tersebut di tempat yang semestinya.

Tetapi kata dia, terkait isi mural satire yang diduga “menarget” kepala negara, Komjen Agus Andrianto menegaskan dapat diproses hukum. Hal itu lanjut dia, jika ada yang melapor adalah orang yang dimaksudkan.

“Menyerang secara Individu memang mensyaratkan korbannya yang harus melapor, khusus dalam hal ini pun Bapak Presiden juga tidak berkenan Polri reaktif dan responsif terhadap masalah itu,” katannya.

Komjen Agus Andrianto mengatakan, Presiden Jokowi meminta polisi agar tidak reaktif menyikapi adanya mural berisi kritik. Atas perintah itu, Hal itu dikatakan Kabarekrim Polri Komjen Agus Andrianto, siap menjalankan perintah dari Kapolri dan Presiden Jokowi.

“Bapak Presiden tidak berkenan bila Polri responsif terhadap hal-hal seperti itu, demikian juga Bapak Kapolri selalu mengingatkan jajaran Polri terutama dalam penerapan UU ITE,” terang Agus.

Meski demikian, mantan Kapolda Sumatera Utara itu akan tetap menindak setiap pihak yang menyebarkan masalah dan berpotensi memecah belah persatuan.

Prinsip penerapan itu bakal merujuk pada Surat Edaran Kapolri dan SKB Pedoman Implementasi UU ITE yang ditandatangani Menkominfo, Jaksa Agung, dan Kapolri.

“Kritis terhadap pemerintah saya rasa enggak ada persoalan. Namun kalau fitnah, memecah belah persatuan dan kesatuan, intoleran ya pasti kami tangani,” tegas Agus. (BJS/RED)

Exit mobile version