TANGERANGRAYA.NET, TANGSEL – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia memastikan bahwa data yang dikirimkan oleh pemerintah daerah (Pemda) bukanlah data reguler penerima bantuan dari pemerintah setempat.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Sosial, Juliari Batubara, saat meninjau penerima bantuan di wilayah Ciater Barat, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, Rabu, (13/5/2020).
“Data penerima bantuan dari Pusat ini kan data yang dikirimkan oleh Pemda. Kita pastikan ini (penerima bantuan Covid-19 dari Kemensos) bukan data reguler penerima bantuan dari Pemda Kota Tangerang Selatan (Tangsel),” Kata Juliari.
Juliari mengungkapkan, sebanyak 73 ribu penerima bantuan Covid-19 dari Pusat tersebut ditargetkan akan terus bergulir. Bahkan, dikatakan Juliari, sebelum Hari Raya Idul Fitri pihaknya akan mengirimkan 2 kali bantuan di Kota bertajuk Cerdas, Modern, dan Religius tersebut.
“Jadi sekali kirim 73 ribu. Kita targetkan terus berjalan, bahkan kita upayakan sebelum lebaran sudah dua kali kita kirim bantuannya,” tambahnya.
Juliari menjelaskan, 73 ribu data Kepala Keluarga (KK) merupakan estimasi terkecil bagi Kota Tangsel yang berpenduduk 1,7 juta jiwa. Dirinya memperhitungkan sekira 50% warga dari sebuah kota terdampak Covid-19.
“Iya sekarang begini, Tangsel itu penduduknya 1,7 juta jiwa. Ambil separuhnya berarti 850 jiwa, kita rata-rata kan satu keluarga isinya 4 orang, berarti ada sekitar 200 ribu KK yang terdampak Covid-19. Itu estimasi kita. Kan kita ngga tau, sebelumnya bekerja, tapi karena Corona mungkin sekarang ngga kerja. Begitu kira-kira,” tuturnya.
“Saat ini ngga usahlah ngeributin data. Nanti kalo kita ribut-ribut data, Covidnya selesai, bantuannya belum nyampe,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, menyatakan dalam data reguler penerima bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel sebanyak 13 ribu KK, dan untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Tangsel ada sebanyak 22 ribu KK.
“Program reguler (penerima bantuan Pemkot Tangsel) ada 13 ribu KK, DTKS 22 ribu KK, kita usulkan ke Kemensos itu 20 ribu KK, tapi ternyata Kemensos mengusulkan tambahan sebanyak 20 ribu, sehingga total penerima bantuan dari Pusat itu ada 76 ribu KK,” tandasnya.