TANGERANGRAYA.NET – Presiden Jokowi meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dievaluasi, terutama di 3 provinsi termasuk Banten. Menanggapi hal itu Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy merespon permintaan tersebut.
Jokowi meminta ada penanganan berbeda terkait kasus Omicron ini. Penanganan dilakukan dari edukasi hingga penyediaan obat-obatan.
“Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai PPKM secara virtual pada Senin kemarin sebagaimana transkrip arahannya diunggah di situs Setkab, Selasa (1/2/2022).
Jokowi menilai pencegahan penyebaran Corona harus diperkuat dari hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat. Terutama yang tanpa gejala.
“Untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di Puskesmas, di faskes atau melalui telemedicine. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya,” ujar Jokowi.
Sementara Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan dirinya akan melihat kasus harian dan Bed Occupancy Rate (BOR) terlebih dahulu, apabila ketersediaan tempat tidur sudah melebihi di atas 80% pihaknya akan mengerem semua kegiatan termasuk PTM.
“PTM sekarang kita turunkan yang tadinya 100% di bagi dua shift 50% – 50% saat ini menjadi 50% di bagi dua yaitu 25% – 25%, setelah itu setiap minggunya akan kita evaluasi kembali, apabila meningkat bisa kita cut sampai semua kondisi kondusif,” katanya kepada wartawan, Rabu (2/2/2022).