TUTUP IKLAN
Nasional

Indonesia Merdeka 75 Tahun, Bagas SKAB: Tanamkan Jiwa Patriot dan Nasionalisme

24
×

Indonesia Merdeka 75 Tahun, Bagas SKAB: Tanamkan Jiwa Patriot dan Nasionalisme

Sebarkan artikel ini
Bagas Ario Bimo, Kader Organisasi Kepemudaan SKAB.

TANGERANGRAYA.NET – Kader dari organisasi Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB), Bagas Ario Bimo menilai hari kemerdekaan Indonesia generasi muda harus memantaskan diri sebagai anak bangsa serta menanamkan jiwa patriot dan nasionalisme.

Bagas menyatakan Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

“kita sebagai anak bangsa harus menghargai jasa para pahlawan dan para pendahulu yang telah rela berjuang dan berkorban untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” jelas dia, kepada Tangerangraya.net, Senin, (17/8/2020).

Ia mengingatkan Hari ini bangsa Indonesia kembali memperingati hari lahir kemerdekaannya. 17 Agustus mempunyai makna yang historis bagi bangsa indonesia, kita sebagai bangsa memakainya sebagai hari kemerdekaan.

“Bagi bangsa kita, hari kemerdekaan adalah momentum sejarah yang menyulut semangat perjuangan parah pendiri bangsa dalam memerdekakan bangsa Indonesia,” ujar dia.

Bagas menjelaskan momentum yang asal-usulnya dapat dirujuk pada peristiwa tegaknya kedaulatan bangsa di hadapan bangsa penjajah.

“Fakta sejarah bangsa kita mengungkapkan bahwa pada tahun 1945, kaum pemuda melahirkan momentum yang bisa dikenang rakyat Indonesia selamanya. Indonesia dideklarasikan Indonesia merdeka, tepatnya pada 17 Agustus 1945, dengan mengambil Indonesia sebagai nama negara,” ungkapnya.

Kader SKAB ini memaparkan Semangatnya, sekira tiga tahun jelang kemerdekaan RI dideklarasikan, rezim penjajah resmi berpindah dari tangan Belanda ke Jepang.

“Pada tahun tersebut, gerakan pemuda relatif mati akibat represif Jepang. Pemerintahan dari negeri matahari terbit membubarkan seluruh organisasi politik dan melarang segara aktivitas yang berbau gerakan pemuda,” imbuh dia.

Ia tambahkan dalam proses yang cukup panjang, melelahkan dan mengorbankan banyak nyawa, sekelompok angkatan muda dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni, akhirnya memaksa Soekarno untuk menyelenggarakan kemerdekaan lebih cepat dengan menculiknya bersama Hatta ke Rangasdengklok untuk segera memploklamirkan Indonesia merdeka.

“Melihat rangkaian sejarah tersebut tak terbayangkan berapa banyak keringat, darah yang tertumpah di pada saat itu hanya demi satu cita-cita bersama untuk tetap merdeka dan menjalankan kesepakatan tujuan bangsa dan negara Indonesia,” jelas dia.

Bagas lanjutkan dimana cita-cita tujuang bangsa Indonesia merdeka jelas termaktub pada Pembukaan UUD 1945, “Menghapuskan segala bentuk penjajahan di atas muka bumi ini”.

“Lalu seperti apa kita harus memperingati dan memaknai hari kemerdekaan 17 Agustus di umur 75 tahun Indonesia merdeka. Yang pasti bukan hanya ceremonial dan upacara, tetapi bagaimana kita dapat meneladani dan meniru semangat juang para pendiri bangsa tersebut demi merah putih dan Indonesia yang lebih baik,” tandas dia. (STW/RED)