TANGERANGRAYA.NET, Tangerang Selatan – menggelar soft launching sayembara design penataan kawasan bundaran Maruga, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Lingkungan Hidup menyatakan ingin memperkenalkan nilai kearifan lokal, Senin, (15/08/2022).
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan berharap Tangerang Selatan juga bisa menjadi pusat hunian, perdagangan dan jasa.
“Bundaran ini diharapkan dapat menjadi landmark yang menarik bagi Kota Tangerang Selatan, sehingga kami berkeinginan melaksanakan sayembara,” ujar Ichsan.
Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto menambahkan ajang ini merupakan kesempatan baik bagi para arsitek karena hasil karyanya akan dibangun di Kota Tangerang Selatan.
“Propan Raya tercatat sudah delapan kali melakukan sayembara sejak 2012-2019 lalu sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Sekarang kami siap aktif bergerak untuk mendukung kegiatan arsitektural melalui sayembara desain Bundaran Maruga Kota Tangerang Selatan,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman dalam mengatakan adanya soft launching ini sebagai memperkenalkan adanya sayembara bundaran Maruga ke masyarakat.
“Pameran aristek se Indonesia ini adalah momen paling tepat. Karena kami mengambil momen untuk ikut talk show sekaligus soft launching,” ujarnya, kepada Tangerangraya.net saat dimintai tanggapannya.
Wahyu menjelaskan adanya sayembara desain tersebut, karena pihaknya ingin ada landmark yang memperkenalkan suatu nilai-nilai atau simbol Kota Tangsel itu sendiri.
“Bundaran Maruga itu adalah gerbang pusat pemerintahan, jadi ketika masyarakat Kota Tangsel atau pun luar Kota Tangsel datang, bisa mengetahui bahwa ini loh Kota Tangsel,” jelasnya.
“Mudah-mudahan teman-teman arsitek mampu mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal Tangsel dalam bentuk landmark yang berada di Bundaran Maruga,” imbuhnya.
Ia menambahkan pembangunan bundaran Maruga sebelumnya tidak di bangun secara sekaligus, melainkan secara bertahap dengan menghabiskan anggaran kurang dari 2 Miliar.
“Kalau anggaran pembangunan desain yang sekarang nanti kita lihat dahulu hasil sayembaranya. Kemudian peserta pemenang sayembara akan kami minta juga Rancangan Anggaran Biaya (RAB) setelah itu baru ketahuan berapa anggarannya,” tandasnya. (***)