TUTUP IKLAN
Kota Tangerang SelatanTangerang Raya

Gelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana, BPBD Akui Ada 35 Titik Daerah Rawan di Kota Tangsel

64
×

Gelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana, BPBD Akui Ada 35 Titik Daerah Rawan di Kota Tangsel

Sebarkan artikel ini

TANGERANGRAYA.NET, Tangerang Selatan – Sebanyak 70 peserta mengikuti pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana kota yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel.

Penguatan komunitas siaga bencana tersebut dilaksanakan di Aula BPBD Kota Tangsel dan diikuti oleh komunitas siaga bencana (KSB), relawan kebencanaan dan organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkaitan dengan kebencanaan.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

Kepala Pelaksanan BPBD Kota Tangsel Uci Sanusi mengatakan, mitigasi bencana adalah upaya yang dilakukan dalam mengurangi risiko bencana.

“Ini upaya kita untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat,” ujarnya kepada wartawan ditulis Kamis, (25/8/2022).

Uci menambahkan, bencana tidak bisa dihindari namun, wajib diantisipasi. Di Kota Tangsel terdapat beberapa daerah yang rentan terhadap bencana, yang setiap kali turun hujan selalu tergenang.

“Artinya bencana ini belum dapat dijauhkan dari masyarakat, sehingga masyarakat harus hidup siaga dan berdampingan dengan masyarakat. Bencana belum bisa dijauhkan dan masyarakat sendiri tidak bisa dijauhkan dari lokasi yang rawan bencana,” jelasnya.

Uci mencontohkan daerah yang kerap terjadi banjir adalah di daerah Kampung Bulak, Pondok Maharani, BPI dan Pesona Serpong. “Di wilayah kita ini ada 35 titik daerah rawan bencana, baik banjir, longsor, pohon tumbang dan lainnya,” ungkapnya.

Mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel ini mengungkapkan, pelatihan pencegahaan dan mitigasi bencana tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan bencana sebagai pelayanan kepada masyarakat. Karena, penyelenggaraan penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh baik masyarakat, lintas OPD dan kewilayahan.

“Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana diperlukan pengetahuan, skill serta fisik yang memadai. Sebuah pekerjaan rumah bagi badan penanggulangan bencana daerah Kota Tangsel untuk senantiasa meningkatkan kapasitas responder dan relawan kebencanaan,” ungkapnya.

Upaya peningkatan sumber daya manusia, kualitas data, informasi dan pelaporan yang komprehensif diantara OPD dan kewilayahan menjadi tolak ukur keberhasilan penanggulangan bencana. Sehingga BPBD Kota Tangsel perlu mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas relawan dalam bentuk kegiatan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana Kota Tangsel.

“Goal dari kegiatan ini adalah penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kota Tangsel dapat dilaksanakan dengan cara terencana, terpadu, terkoordinasi dan berkelanjutan dalam sebuah tim penanggulangan bencana Kota Tangsel,” tutupnya.