Kota Tangerang SelatanTangerang Raya

Efek Inflasi Harga Telur Naik Tinggi, Disperindag Tangsel Klaim Bakal Gandeng CSR Gelar Operasi Pasar

21

TANGERANGRAYA.NET, Tangerang Selatan – Pemerintah Kota Tangerang Selatan tengah menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR) untuk melakukan operasi pasar mengenai naiknya harga telur akbiat inflasi global.

Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel, Ghazali Ahmad, kepada Tangerangraya.net, Jumat 2 September 2022.

Ghazali menyampaikan secara nasional komoditi yang harganya masih tinggi ialah telur. Hal tersebut berimbas ke Kota Tangsel karena, Kota ini adalah Kota konsumen dan urban yang mempunyai sedikit lahan pertanian dan peternakan.

“Sebagian besar Indonesia mengimpor bahan pakan ternak sebanyak 60% dari luar negeri, dan kondisinya saat ini harga pakan ternak juga mengalami kenaikan karena inflasi global,” kata Ghazali.

“Jadi yang di diproduksi dalam negeri hanya komponen dedak ayam dan jagungnya saja yang bisa disediakan, sementara seperti tepung ikan dan konsentrat itu impor,” tambahnya.

Sehingga lanjut Ghazali harga pakan itulah yang menjadi salah satu komponen utama dari harga telur yang saat ini melambung tinggi.

Ghazali menjelaskan upaya yang dilakukan saat ini, pihaknya sedang bekerjasama dengan CSR untuk melakukan operasi pasar.

“Kami juga menggandeng retail-retail di Kota Tangsel untuk bisa membantu menurunkan inflasi dengan dapat memberikan promo kepada komoditi seperti telur dan sebagainya itulah yang kita harapkan,” pungkasnya. 

Diketahui bedasarkan data dari Pantau Harga Pasar (PAGAR) Kota Tangsel, mengenai harga telur boiler sudah mencapai Rp.30.800 per kilonya.

Exit mobile version