Jakarta – Mewakili Prabowo-Gibran, Jubir TKN Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo, turut senang mendapatkan kabar surat terbuka kepada semua paslon yang mengangkat isu stunting terutama persoalan pembagian susu.
Intinya, saya mewakili Prabowo Gibran senang sekali adanya surat terbuka ini.
“Prabowo Gibran peduli masa depan bangsa. Mari kita dukung ASI Eksklusif 6 bulan setelah melahirkan, pemberian ASI sampai usia 2 tahun, dan IMD (inisiasi menyusui dini) di setiap kelahiran demi masa depan Indonesia yang gemilang, Indonesia Emas 2045,” ujar Saras, dalam keterangannya, Jumat, (5/1/2024).
Saras mengatakan, pasangan Prabowo-Gibran selalu memikirkan cara-cara terbaik untuk memastikan masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik.
Atas dasar itu, Saras menyampaikan, pasangan Prabowo-Gibran mendukung program ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama dan pemberian ASI selama maksimal 2 tahun sesuai dengan saran dari WHO.
Saras mengakui, sebagai seorang ibu yang berhasil memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama anak-anak dirinya menjadi yang terdepan mendukung program ini.
“Hal ini pun juga kenapa pemberian gizi bukan hanya difokuskan untuk anak-anak di sekolah tetapi ujungnya harus juga diberikan kepada ibu-ibu hamil yang membutuhkan tambahan nutrisi selama masa kehamilan atau bagi yang rentan melahirkan anak dengan kondisi stunting. Ini masuk dalam salah satu program Prabowo Gibran ke depannya,” ungkap Saras.
Saras yang menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra menjelaskan bahwa angka kematian seorang ibu di Indonesia masih relatif tinggi. Oleh sebab itu, Prabowo- Gibran juga mendukung dan mendorong IMD untuk dilakukan di setiap kelahiran.
“Setiap bidan dan dokter seharusnya bisa memfasilitasi dan mengedukasi setiap ibu untuk dapat segera memegang/memeluk anaknya di tengah dadanya setelah melahirkan dan melakukannya minimal selama 1 jam,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Saras sebagai ibu dari 3 anak yang melahirkan ketiganya dengan cara normal dan senatural mungkin menyambut baik adanya surat terbuka tersebut.
Menurutnya, persoalan kesehatan ibu dan anak menjadi hal yang sangat penting jika ingin membicarakan masa depan bangsa ini.
“Seperti pemberian susu yang kami lakukan selama masa kampanye harus dipahami sebagai upaya simbolis untuk program pemberian susu untuk anak-anak sekolah nantinya. Bukan berarti itu menjadi upaya menegasikan keyakinan pentingnya ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama,” tandasnya.
Laporan: STW