TUTUP IKLAN
KesehatanKota Tangerang Selatan

DP3AP2KB Tangsel Sebut Audit Kasus Stunting Ada 531 Kasus dari 5 Sasaran

83
×

DP3AP2KB Tangsel Sebut Audit Kasus Stunting Ada 531 Kasus dari 5 Sasaran

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangsel mencatat audit kasus stunting berjumlah 531 kasus dari 5 sasaran.

Kepala Bidang Keluarga Berencana  DP3AP2KB Kota Tangsel Tri Utami Pertiwi mengatakan audit stunting yang kami audit tidak semua kasus.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

“Yang kami audit jumlahnya 531 kasus dari lima sasaran. Sasarannnya calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, balita dan batita itu jumlahnya 531,” ujar Tri Utami, kepada Tangerangrayas.net, Selasa, (28/11/2023).

Tri Utami mengatakan jumlah sampel yang kami ambil 531 itu diolah tim pakar. Mana yang harus di intervensi, mana yang harus di datangi. Terakhir kami merekomendasikan kasus-kasus itu dan disampaikan ke Pemerintah.

Untuk kasusnya menyebar yah, kalau bicara kasus per kasus itu ranah Dinas Kesehatan (Dinkes). Karna kami ambil data dari Puskesmas dan kami olah,” kata Tri Utami.

Terkait stunting yang dihimpun, pihaknya tidak mengumpulkan data tetapi meng-audit. Kalau data itu Dinkes, nanti kita coba liat.

“Sempat disampaikan Bu Lilis penimbangan terakhir bulan September, balita stunting itu sekitar 800an anak,” ucap Tri Utami.

Tri Utami menyampaikan langkah preventif pihak kami yaitu satu tugas lebih kepada pencegahan,  pengobatannya ada di Dinkes. Di kami ada tim pendamping keluarga yang dibentuk terdiri dari Kader PKK dan Naker. Mereka mendata mengawal mendampingi mengedukasi seluruh sasaran.

“Misalnya harus dirujuk, diberi bantuan. Bantuannya kemana nanti lapor ke Kelurahan. Kalau butuh makanan tambahan lapornya ke pos gizi,” paparnya.

“Berikutnya kami ada kegiatan dapur dahsyat. Ini program di setiap Kelurahan buat dapur dahsyat. Kalau pos gizi lebih ke edukasi, makan yang benar, sedangkan dapur dahsyat membuat makanan yang diberi langsung ke anak. Programnya tiga sampai enam bulan, itu program 2023 ini,” tutupnya.

Laporan: STW