TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

Bocah SD di Tangsel Diculik dan Dicabuli, Begini Kronologisnya

15
×

Bocah SD di Tangsel Diculik dan Dicabuli, Begini Kronologisnya

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Dua anak di bawah umur yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi korban penculikan dan pencabulan.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

Perilaku kriminal tersebut, bermodus yang sama. Awalnya pelaku pura-pura menjemput korbannya sepulang sekolah.

Seusai korban ikut dijemput, pelaku membawa anak di bawah umur tersebut ke suatu tempat yang jauh dari lokasi sekolah. Ketika itulah pelaku menggagahi korbannya yang masih sangat belia.

Tante korban, SH mengatakan, ponakannya tersebut diculik dan disekap di dalam ruko. Hal tersebut diketahui setelah korban berani bercerita.

“Yang menculik masih muda. Kata keponakan saya gitu. Dia dibawa ke daerah Cireundeu. Dibawa ke dalam ruko dan disekap,” kata SH dikutip Rabu (4/9/2024).

Berdasarkan ceritanya tersebut, SH menyebutkan selain ponakannya ada anak-anak lainnya yang diduga menjadi korban perbuatan bejat pelaku.

“Di dalam ruko itu ada tiga anak termasuk keponakan saya,” tuturnya.

SH menjelaskan, kejadian tersebut membuat keponakannya trauma.

Kasus ini pun kini tengah ditangani. Korban pun kini sudah dalam pendampingan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Tangsel.

Sebelumnya diberitakan, Dua kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur telah kembali terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel). Pelecehan dilakukan dengan modus yang sama, yakni dengan menculik korbannya pasca pulang sekolah. 

Hal demikian dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Tangsel, Tri Purwanto ketika ditemui dikantornya, Rabu (4/9/2024).

Kasus tragis tersebut, menimpa dua anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Mirisnya, kedua kasus penculikan dan pencabulan tersebut terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan, tak sampai sebulan berselang.

“Yang pertama terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedaung pada 5 Agustus 2024, dan kasus kedua terjadi di SDN 01 Jombang pada 21 Agustus 2024. Jadi kurang lebih dua pekan,” terang Tri.

Tri menyampaikan, kedua korban merupakan anak perempuan kelas 2 dan 3 SD. Terduga pelaku, Tri katakan, menjalankan aksinya dengan modus yang serupa.

Laporan: STW