Kota Tangerang Selatan

Benyamin Davnie: Politik SARA Mencederai Nilai Toleransi Dan Demokrasi

11
Benyamin Davnie

TANGERANGRAYA.NET, Tangsel – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) meminta semua pihak untuk menghindari politik SARA (Suku Ras Agama dan Antar Golongan) dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan Tangsel adalah daerah multikultur, daerah ragam budaya, ragam suku dan agama. Kota dengan tujuh kecamatan ini juga diakuinya merupakan daerah terbuka, siapa saja bisa datang untuk belanja, tamasya, bekerja atau tinggal di Tangsel.

“Jadi tak ada tempat bagi kampanye SARA di Tangsel, kampanye bernuansa SARA dan semacamnya itu justru akan mencederai nilai-nilai toleransi dan demokrasi yang kita anut bersama,” terang Benyamin, Kamis (13/08).

Benyamin mengakui, pilihan boleh beda namun silaturahmi harus tetap terjaga. Ia mengaku sangat tidak bersimpati dengan diksi dan gaya bahasa berbau SARA dalam aktivitas politik, karena itu akan mengganggu dan menjadi parasit dalam kehidupan berbangsa bernegara,” paparnya.

Untuk menghindari politik SARA, pemkot akan bekerjasama dengan forum komunikasi pimpinan daerah serta KPU dan Bawaslu untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat agar menjauhi gaya politik SARA.

“Konstitusi kita mencatat, semua punya kesempatan yang sama dalam politik, punya hak dipilih dan memilih. Mohon jauhkan politik SARA dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Mari kita rajut kebersamaan dalam Bhineka Tunggal Ika. Kita pastinya akan melibatkan semua ornamen yang ada, ya masyarakat, juga Forkopimda, lalu lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu untuk bersama-bersama menangkal politik SARA” tegasnya.

Exit mobile version