TANGERANGRAYA.NET, Tangerang Selatan – Pemperingati ulang tahun ke 7, komunitas Wajah Serpong Tempo Doeloe (WSTD) menggelar diskusi dengan Tema ngobrol santai “pemajuan keragaman budaya kota tangsel menuju identitas budaya kota”.
Acara tersebut turut mengundang para tokoh budaya Edi Wahyu, akademisi Jaka Badranaya, pengamat, penggiat budaya, Kepala Dinas Pendidikan Deden Deni, Sekretaris Dinas Pariwisata H. Yanuar, Mang Iging ketua WSTD, Apang Asmara Seniman mewakili WSTD Bertajuk Menuju Tangsel menyatu dalam keragaman budaya.
Diskusi yang dilakukan dengan sangat sederhana di sebuah balai warga di kawasan Ranca Indah Rt. 05/02 Serpong ini pada jum’at 2 september 2022 bertepatan dengan lahirnya Komunitas Wajah Serpong Tempo Doeloe. 7 tahun kiprah WSTD menyumbang ide gagasan berkontribusi untuk pemerintah demi kemajuan terkait sejarah seni budaya.
Ahmad Najib ketua pelaksana memaparkan ada yang tersampaikan ketika para pemangku kebijakan hadir turut berdiskusi dalam acara ini harapan ke depan semoga apa yang di diskusikan dapat tercapai respon yang cukup baik ini perlu mendapat aplaus dari kita WSTD dan masyarakat.
“Kemajuan kota Tangsel dalam menjaga keanekaragaman budaya sudah terlihat dengan berbagai even yang di gelar hanya perlu di benahi supaya tidak saling mendominasi satu dan lainnya,” ujar Syahrudin Terkenal seebutan Mang Iging.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Deden Deni memaparkan kami akan memperhatikan dan mendorong kegiatan komnitas WSTD kedepan yg terus berinovasi berkarya demi kemajuan Tangsel.
Senada Sekretaris Dinas Pariwisata H. Yanuar membahkan bahwa kebudayaan bukan menjadi ranah Dispar lebih kepada Dindik tetapi yang di jalankan mengenai kebudayaan memang saling beririsan, dispar hal ini lebih kepada promosi produk seperti pasilitas kebudayaan dalam promosi pariwisata.
Terpisah Tokoh Budaya Edi Wahyu menegaskan pada pemerintah untuk kembali pada Amanat UU No. 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan disisi lain Kang Jaka mengingatkan Jati diri tangsel yg penuh dengan ragam budaya alhamdulillah perayaan yang sederhana ini telah sukses WSTD laksanakan program ngobrol santai telah berhasil menyatukan para nara sumber berbaur membahas keragaman budaya.
“Agar tidak terjadi ketimpangan dan saling mendominasi perlu adanya Peraturan Daerah (Perda) pemajuan kebudayaan agar tangsel lebih berwarna dalam keragaman budaya,” harapan Apang dengan nada semangat.
Dalam acara tersebut hadir pula budayawan tangsel TB. Sos Rendra, Lengkong Institute Moch Acep, Knpi, Lurah Serpong Sukari Maesoferi, para RW, Rt dan tokoh masyarakat Serpong. acara yg di pandu Najib cukup mengundang gelak tawa menjadi nuansa ngobrol santai semakin hangat,di tutup dengan makan malam bersama dengan menu sederhana.