TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

DKPP Tangsel Ingatkan Jangan Ketergantungan Lahan, Banyak Cara Alternatif

13
×

DKPP Tangsel Ingatkan Jangan Ketergantungan Lahan, Banyak Cara Alternatif

Sebarkan artikel ini

TANGERANGRAYA.NET, Tangsel – Menanggapi terkait 70% lahan di kuasai pengembang, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPP) Kota Tangerang Selatan Muhamad Ramdan menjelaskan sebetulnya lahan satu meter saja sudah cukup untuk bertani.

Pria yang disapa Ramdan, mengatakan bahwa dalam bidang pertanian tidak perlu mempunyai lahan yang besar. Pasalnya lahan kecil saja sudah bisa membuat keuntungan yang cukup signifikan.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

“Sebetulnya begini, sebenernya dalam bidang pertanian itu tidak perlu ketergantungan pada lahan sebenarnya,” ujarnya, kepada wartawan di tulis, Rabu (13/10/2021)

“Lahan satu meter saja sudah bisa untuk kita bertani. Misalnya ada yang disebut pertanian partikel garden, terus hidroponik yang partikel, semacam itu ya. Semeter-semeter juga dia (petani) sudah dapat menghasilkan sampai puluhan juta dari hal itu,” ungkapnya.

Mengenai menanam apa saja yang bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan besar, dirinya pun menceritakan pertanian yang sekarang ia jalani.

“Contohnya yang lagi saya jalani sekarang membudidayakan labu madu. Labu madu di 3 Kecamatan dengan modal hanya 10 juta, dapat menjadi 30 juta, dalam jangka 70 hari, cukup 2 bulan lebih saja,” terangnya.

Ramdan pun mengakui ketika petani sudah panen, apakah petani mendapatkan arahan dari Dinas Pertanian agar bisa dijual, saya jawab iya.

“Kita melakukan hal tersebut, tetapi itu bukan keinginan masyarakat sebenernya. Contohnya labu madu dari perusahaan bibit Panah Merah, Panah Merah itu benih penghasil, benih produsen, benih terbesar se-Indonesia,” sebutnya.

Ramdan menambahkan tengkulaknya juga sudah ada. Makanya kemarin ada petani saya di daerah setu, coba nanem 2000 meter, sudah ada hasilnya. Namun, lanjut Ramdan, hasil yang didapat oleh petani labuh madu tidak sesuai dengan harapan.

“Tadinya hasil labuh madu itu dibeli sama perusahaan bibit Panah Merah. Ini hanya ada berapa, hanya satu ton, tidak sesuai dengan target yang minta oleh Panah Merah. Akhirnya, sama dia (petani) disini istilahnya diampar aja, di depan pasar modern itu 800 kilo hanya 4 jam habis,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Febri Putra menyebut lahan pertanian di Kota yang bertajuk Cerdas Modern Religius, saat ini hanya tersisa 3 Hektare.

Berkurangnya lahan pertanian, menurut febri, 70 persen wilayah di Kota Tangsel sudah di kuasai oleh pengembang.

“Saya tahun 2011 disini (BPP), awal masuk 2011. Lahan pertanian disini, kurang lebih ada 220 hektar sawah di Tangsel, sekarang abang mau tau ada berapa? Tersisa 3 hektar. Memang diambil pengembang. Lebih dari 70 persen lah yah, di pengembang semua,” kata Febri Putra kepada wartawan, ditulis Senin 11 Oktober 2021. (BJS/RED)