TANGERANGRAYA.NET, Tangsel – Yepi Suherman Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan mengungkapkan dari sekian banyak TPS 3R (Reuse, Reduce, Recycle) di kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang hanya berjalan hanya 30 yang dapat di operasikan
Yepi mengatakan masalah utama tidak maksimalnya tempat pengelolaan sampah di Reuse Reduce Recycle dengan kurang siapnya sumber daya manusia (SDM).
“Kalau mereka siap, tinggal diinventarisir lagi. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) mana yang secara kelayakan lingkungan memungkinkan. Karena kan ada yang lahannya kurang,” ujarnya, saat dimintai keterangan, Kamis, (18/3/2021).
Kesiapan warga untuk pengelolaan sampah harus mempunyai komitmen yang sama untuk pengelolaan sampah, bukan halnya hanya menitipkan sampah, dikarenakan sampah adalah tanggung jawab kita bersama.
“Jika ada KSM yang sudah bisa ditingkatkan, nanti kita bicarakan lagi dengan aparatur di wilayah, kita komunikasikan, jadi warga harus punya komitmen yang sama karena sampah kan tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Yepi pun mengakui, bahwa dari 54 TPS3R yang ada di Kota Tangsel, hampir sebagian tak melakukan pengolahan sampah. Sehingga, imbuhnya, menjadi penumpukan di lingkungan masyarakat.
“Memang ada sekitar 54 TPS3R. Yang jalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) ada 30an TPS3R, jadi sampah diambil dari sumber, diolah segala macemnya. Yang diangkut kita itu sisa dari hasil pengelolaan,” ungkapnya.
Sebagian besar tempat pengolahan sampah yang sudah dibangun, pengolahan sampah di kota Tangsel masih belum maksimal dikarnakan sebagian cuma dijadikan penampungan saja tanpa adanya pengolahan sampah.
“Sebagian memang ada yang cuma nampung sampah aja tidak ada pengelolaan, sebagian besar yang dibangun sih jalan tapi belum maksimal,” katanya. (BJS/RED)