TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

Kekuasaan di Tangan Rakyat, PKB Tangsel: Idealnya Pilkada Harus Ada Persaingan

133
×

Kekuasaan di Tangan Rakyat, PKB Tangsel: Idealnya Pilkada Harus Ada Persaingan

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Ketua Desk Pilkada DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tangerang Selatan (Tangsel), Sudiar, menanggapi isu yang muncul akhir-akhir ini terkait potensi kotak kosong pada Pilkada Tangsel.

Menurutnya, kontestasi politik itu idealnya diikuti oleh banyak tokoh-tokoh yang bertarung, sehingga nilai demokrasi tidak luntur begitu saja.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

“Jika bicara demokrasi, dimana kekuasaan berada di tangan rakyat, ya idealnya pilkada nanti harus ada persaingan, harus adanya banyak calon,” ujar Sudiar kepada wartawan, beberapa hari lalu, saat ditemui di Kantor DPC PKB Tangsel, saat menggelar penjaringan Bakal Calon Walikota Tangsel, ditulis Sabtu, (11/5/2024).

Namun, ia juga melihat, kondisi politik di Kota Tangsel, bisa saja memungkinkan terciptanya minim calon yang maju atau kotak kosong pada Pilkada nanti.

“Bagaimana pun proses tahapan kan harus tetap berjalan, harus tetap diikuti, mau tidak mau ya harus tetap dijalani,” katanya.

Melihat potensi adanya kotak kosong, maka juga bisa tercipta menurunnya partisipasi pada Pilkada. Dari hal tersebut, Sudiar berharap para calon bisa berbuat lebih untuk sukseskan pesta demokrasi yang satu ini.

“Mungkin bisa terjadi penurunan partisipasi tapi bisa juga tidak, tergantung bagaimana nanti calon yang memang terdaftar di KPU dan mengikuti proses pilkada ini bisa menyentuh dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi mensukseskan pilkada di Kota Tangsel,” ungkapnya.

Sudiar juga melihat, bahwa isu kotak kosong ini masih bersifat dinamis, karena beberapa Partai Politik (Parpol) baru membuka proses tahapan penjaringan calon kepala daerah. Jadi belum bisa disimpulkan pilkada tangsel ini akan dijalankan dengan kotak kosong.

Lanjutnya, masih ada potensi untuk hadirkan calon-calon yang siap bertarung, semuanya masih terbuka, termasuk soal koalisi para Parpol.

Karena menurutnya, koalisi pusat dengan koalisi di daerah bisa saja berbeda, tidak sama dengan Pilpres 2024. Jadi koalisi itu harus diselaraskan dengan keinginan dan kebutuhan daerah masing-masing.

“Khususnya di Tangsel, disini sangat dinamis, koalisi pada Pilpres dan Pilkada bisa berbeda, karena kebutuhan di masyarakat untuk membangun Tangsel itu bisa harus dikedepankan, kan pilpres sudah usai,” imbuhnya.

Soal partai mana yang dapat berkoalisi, Sudiar ungkap bahwa partai DPC PKB Tangsel sendiri terbuka berkoalisi dengan siapapun. Walaupun nantinya DPP PKB tetap akan menentukan siapa yang akhirnya diusung untuk Calon Walikota dan Wakil Walikota di Tangerang Selatan.

Namun sebelumnya, Ketua DPC PKB Tangsel, Muthmainnah menyebutkan akan berkoalisi mendukung pasangan calon Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel 2024. Dari hal tersebut, timbul pertanyaan, apakah PKB itu mendukung Paslonnya saja atau membuka peluang koalisi juga dengan Partai Golkar?

“Tentu majunya Benyamin-Pilar itu karena diusung oleh partai politik, dan seperti yang kita ketahui, saat ini DPP partai golkar mengusung pasangan itu, jadi baik partai politik maupun calon yang diusung itu tidak bisa dipisahkan, karena memang mekanisme di negara kita harus melalui Parpol,” pungkas Sudiar.

Diketahui DPC PKB Tangsel sendiri membuka pendaftaran untuk para calon yang ingin maju pada Pilkada 2024 nanti. Dan untuk para calon yang ingin mendaftar, tidak dipungut biaya apapun.

Laporan: STW