TUTUP IKLAN
Uncategorized

Pasca Pemilu 2024, Pemkot Tangsel Berupaya Antisipasi Perpecahan dari Hal Terkecil

106
×

Pasca Pemilu 2024, Pemkot Tangsel Berupaya Antisipasi Perpecahan dari Hal Terkecil

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Pemerintah Kota Tangsel menyatakan pasca pemilu 2024 akan berupaya mengantipasi riak-riak yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat hingga ke yang terkecil.

Hal demikian dikatakan oleh Wakil WaliKota Tangsel Pilar Saga Ichsan, saat menghadiri Rapat Koordinasi Tim Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen, di Pranaya Boutique Hotel BSD, Selasa, (27/2/2024).

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengakui dalam paparan rapat koordinasi forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), pihaknya mendapatkan adanya ‘riak-riak’ kecil sebab informasi-informasi bohong yang beredar di masyarakat.

Menurutnya, masyarakat pun perlu terlibat dalam mengantisipasi dan memilah informasi yang ada.

“Jangan sampai riak-riak itu menimbulkan kerusuhan, atau perpecahan di masyarakat, atau hal yang lebih buruk lagi,” ujar Pilar.

“Oleh sebab itu kita mengantisipasi hingga ke yang terkecil. Jangan sampai berita-berita negatif, terutama hoax ya, berita-berita yang menyebabkan keresahan publik itu tersebar,” terang Pilar.

Pilar memberikan pesan kepada media massa, agar memberikan informasi yang aktual dan faktual.

“Kami harap media sebagai corong publik, karena ujung tombak informasi publik, bisa membantu Pemkot untuk turut memberitakan yang aktual dan faktual yang memang realitanya,” imbuh Pilar.

Sampai saat ini, Pilar katakan, Pemkot Tangsel terus menghimpun informasi dalam upaya pencegahan potensi-potensi yang mengakibatkan gangguan di masyarakat.

“Kesbangpol, Satpol PP dan jajaran pemerintahan wilayah, maupun Forkopimda, selalu menghimpun informasi, setiap ada hal-hal yang mencurigakan atau menghawatirkan menjadi potensi,” jelasnya.

“Kita segera lakukan koordinasi untuk pencegahan. Kita sepakat, kita komunikasi dengan tokoh masyarakat dan agama untuk menjaga agar proses ini bisa berjalan dengan baik,” tandas Pilar.

Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangsel Bani Khosiyatullah menyatakan, pihaknya mendapatkan referensi-referensi kegiatan yang akan menimbulkan konflik di masyarakat.

Namun, sambung Bani, referensi yang ada menjadi upaya cegah dini agar isu-isu yang dapat menggangu kondusivitas terlebih pasca Pemilu kemarin, dapat dicegah lebih awal.

“Sebetulnya masyarakat ini, banyak diramaikan oleh medsos. Berita-berita di televisi, di media sosial (Medsos) itu sebetulnya menjadi ramai di publik,” ujar Bani.

“Teman-teman Intelijen juga memberikan informasi di Tangsel tidak ada gerakan-gerakan yang akan mengganggu kondusivitas. Soal Tangsel zona merah Pemilu, justru membuat kami lebih siaga,” lanjutnya.

Kesbangpol Kota Tangsel, tutur Bani, telah mendapatkan informasi soal adanya gerakan unjuk rasa yang akan terjadi pada 28 Februari hingga 1 Maret mendatang.

“Tadi sudah mencatat, misalnya ada kejadian atau informasi tanggal 28 sampai tanggal 1 akan ada demo besar-besaran. Ada juga sifatnya lokal, jajaran di Polda Metro sudah berusaha mengurai, agar tidak membesar. Mereka (jajaran polisi) mengklarifikasi, kalau ada berita-berita hoax,” pungkas Bani.

Laporan: STW